Kamis, 12 November 2009

Makna hari idul adha


Secara harfiyah, qurban berasal dari kata qarraba yuqarribu, yang bermakna "mendekatkan". Makna "mendekatkan" dimaksudkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan melaksanakan segala syariat dan perintah-Nya, dan dengan mendekatkan diri kepada sesama manusia terkhusus lagi kepada mereka yang sengsara.

berbeda dengan ritual persembahan pada agama lain, dalam Islam daging qurban bukanlah untuk Tuhan. Allah SWT tidak makan dan minum. Daging qurban, sebagian dinikmati oleh pelaku qurban, dan sebagian besar lainnya ditujukan untuk fakir miskin. Tidak sekerat daging pun diberikan kepada Tuhan YME.

"Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik". (Al Hajj [22]: 37).

Artinya, bukan daging dan darah hewan qurban yang sampai ke hadirat Allah, melainkan ketaqwaan, ketaatan dan keikhlasan niat pelaku qurban yang akan mendapat keridhoan dari Allah SWT.

Lalu, bagaimana menghayati makna Idul Qurban dalam kehidupan kita?

Menjadikan Allah SWT sebagai tujuan awal dan akhir kita, serta mewujudkan rasa taqwa, cinta dan kasih itu ke dalam kehidupan nyata, kepada alam semesta dan sesama manusia, dapat menjadi perwujudan nyata dari karakter yang dibangun oleh semangat dan jiwa qurban ini.